Selasa, 13 Oktober 2009

Thanks God...........

Mungkin cuma kata-kata itu yang bisa aku ucapkan saat aku bisa keluar dari Rumah Sakit kemarin. Ya hanya kata-kata itu. Kebayang ga gimana ga enaknya nginap di rumah sakit? tangan di infus, susah gerak,ga bisa online, makannya cuma bubur doank, arggggggghhhhhhhhh poko'nya ga ada enak-enaknya lho!! Sedih banget aku kala itu belum lagi kerjaanku jadi terbengkalai karena penyakit yang menghampiri aku. Sebenarnya penyakit itu lebih terasa kala aku merasakannya sendiri tanpa suami aku.
Awalnya aku hanya meriang, waktu itu minggu siang 27/09 aku ga ke gereja abis dari pagi hujan belum lagi cuacanya dingin banget jadi aku tiduran aja di kamar pake selimut. Eh ternyata itu awal dari penyakit aku, 3hari dirawat di rumah ternyata ga membuat demam aku turun malah membuat aku semakin tersiksa belum lagi maag aku kambuh jadi muntah terus deh....
Hari ketiga dirawat dirumah membuat panik kakak aku karena demam aku yang tak kunjung sembuh, tanpa pikir panjang lagi dia membawa aku ke dokter spesialis penyakit dalam.

Setelah diperiksa di USG oleh dokter keluhan yang kusampaikan dan hasil USG tidak menunjukkan penyakit yang spesifik. Akhirnya dokter menyarankan periksa darah dan tes urine. Dari hasil periksa tersebut diperoleh hasil klo trombosit aku itu dah rendah banget yaitu 33.000 dari normal 150.000. Kebayang donk gimana lemahnya aku saat itu? Ternyata demam berdarah sudah menghinggapi aku, sedih banget.
Dokter merujuk aku masuk ke rumah sakit pada saat itu juga dan langsung menulis obat apa aja yang harus diberikan. Akhirnya malam itu aku masuk UGD deh, dan dengan rela badan aku di suntik oleh perawat. Nyeri banget ketika obat itu masuk ke tubuh aku, sakit mak................


Selengkapnya...

Jumat, 11 September 2009

Siapa dia yang menciptakan???

Fasilitas chatting, blog, mesin pencari dan lain-lain yang sering kita gunakan membuat kita semakin mudah untuk berkreasi dan menemukan segala sesuatunya di dunia maya.
Mungkin kita selama ini hanya menggunakan tanpa kita sadari siapa sih yang sudah menciptakan semua fasilitas itu......
Yuk kita intip siapa saja yang menemukan semua fasilitas di dunia maya yang sering kita gunakan......mari kita mulai.

1. Facebook
Mark Zuckerberg ketika menciptakan situs jejaring sosial Facebook baru berusia 19 tahun. Ia membuat Facebook untuk membantu membangun jaringan sosial bagi remaja di kampusnya saat itu, Universitas Harvard, Amerika Serikat. Kini, Facebook merupakan
situs jejaring sosial terbesar kedua setelah MySpace. Di usia 25 tahun ini, situs ini terus tumbuh hari demi hari dibawah kepemimpinan Mark. Jutaan pengguna baru terus mendaftar setiap bulan!

2. YouTube (situs "berbagi video online")
YouTube didirikan pada tahun 2005 oleh Steve Shih Chen (31 tahun/Taiwan-AS),Chad Hurley (32 tahun/AS). Ketika itu, Chad berusia 28 tahun dan Steve 27
tahun. Tanggal 13 November 2006 YouTube tersebut diambil alih kepemilikan oleh Google Inc sebesar 1.6 Milyar USD (16,9 triliun).

3. Yahoo!
Nah klo kamu suka fasilitas email yahoo!, neh dia penemunya Jerry Yang (40 Tahun/Taiwan-AS) dan David Filo (42 tahun/AS). Saat mereka menemukan Yahoo!, usia Jerry 26 tahun dan Filo 28 tahun. Pada tahun 1995, kedua orang ini menemukan Yahoo!, situs mesin pencari kedua terbesar setelah Google. Tahun 2008, Microsoft sempat ingin membeli Yahoo!. Nilai tawaran yang dibicarakan: 44,6 miliar dollar AS (Rp458,8 triliun). Tetapi rencana ini batal tetapi setelah itu Microsoft dan Yahoo! tidak menampik mengenai kemungkinan kerja sama di masa mendatang.

4. WordPress
Nah pencipta situs ini adalah Matt Mullenweg (25 tahun) asal Amerika Serikat. Matt Mullenweg menciptakan layanan blog gratisan: WordPress. Saat itu usianya baru beranjak 19 tahun ketika ia mulai menciptakan WordPress. WordPress menjadi tenar dalam waktu singkat. Alasannya, situs ini mudah dipakai dan selalu diperbarui. Hingga
tahun 2008, tercatat ada 230 juta pengakses tetap dengan 6,5 miliar halaman
WordPress yang bisa dilihat. Matt, pernah datang ke Jakarta pada Januari 2009 ini mengatakan, ia tidak akan menjual WordPress ke perusahaan besar dengan harga' selangit'. Ia juga bilang, tidak mencari keuntungan dari WordPress. Keuntungan sudah ia dapatkan dari beberapa perusahaan, yang dimilikinya.

5. MySpace
Tom Anderson (38 thn) asal Amerika Serikat merilis MySpace pada bulan Agustus 2003. Saat ini, MySpace adalah salah satu situs jejaring sosial paling besar di dunia, yang bersaing ketat dengan Facebook. MySpace telah digunakan lebih dari 100 juta orang, dengan pengguna terbesar berasal dari kawasan Amerika Serikat. Kelebihan MySpace terletak pada bidang musik. Ketika fasilitas musik terbaru (yaitu "audio streaming" gratis) diluncurkan pada 25 September 2008, hanya dalam beberapa hari saja, ada miliaran lagu yang didengarkan oleh para penggunanya. Kelebihan ini membuat banyak orang memperkirakan bahwa MySpace bisa mempengaruhi industri musik di internet.

6. Mozilla
Blake Aaron Ross (23 tahun) asal Amerika Serikat adalah pemuda jenius yang menciptakan Mozilla, fasilitas penjelajah internet. Mozilla diluncurkan untuk umum pada November 2004. Saat itu, usia Blake baru 19 tahun! Mozilla kemudian digabungkan dengan Firefox, program yang diciptakannya bersama Dave Hyatt. Maka, setelah itu, namanya menjadi Mozilla Firefox. Dengan cepat, Mozilla Firefox diterima para pengguna internet di dunia. Ia, antara lain, dinilai lebih aman dan mudah dipakai (dibandingkan dengan para kompetitornya). Ia juga dinilai mampu merebut sebagian pasar fasilitas penjelajah internet, yang selama ini dikuasai oleh Microsoft Internet
Explorer. Banyak orang memuji kesuksesan Blake Ross. Direktur engineering
Yayasan Mozilla, Chris Hoffman, mengatakan, "Dalam dunia ‘Open Source', posisi seseorang tergantung pada keahliannya. Dan Blake Ross memiliki semua keahlian yang dibutuhkan."

7. Google
Larry Page (36 tahun/AS) dan Sergey Brin (35 tahun/AS). Keduanya merilis Google pada 4 September 1998. Saat itu, mereka baru berusia 25 tahun dan 24 tahun. "Kantor" pertama mereka adalah garasi. Google, mesin pencari yang bisa menampilkan segala jenis informasi ini, disukai banyak orang - terutama para mahasiswa. Maka, hanya dalam tempo waktu beberapa tahun saja, Google bisa berkembang amat pesat dan meraup keuntungan miliaran dollar AS. Kini, Google bisa disebut sebagai mesin pencari nomor satu di dunia. Kisah sukses Larry Page dan Sergey Brin dalam menciptakan dan mengembangkan Google telah menjadi inspirasi bagi banyak orang muda di dunia ini, khususnya para penggemar teknologi informasi. Mereka berharap bisa membuat program baru yang berguna bagi masyarakat dunia dan menguntungkan dari segi finansial.

Nah itu dia orang - orang yang dah buat urusan kita di dunia maya semakin gampang, masih muda-muda banget kan mereka waktu menciptakan situs itu. Hm.........ayo siapa yg mau membuat gebrakan tuk nyusul mereka???? ditunggu ya...........
(dari berbagai sumber)
Selengkapnya...

Kamis, 27 Agustus 2009

Jadilah layaknya pensil


Mungkin membaca dari judulnya aja kita dah bingung apa maksud dari isinya. Hm.....Pensil??? Apa yang tergambar di benak anda jika mendengar kata-kata itu? mgkn ada yang membayangkan sedang menulis, sedang menggambar, sedang meraut pensil atau mungkin menggambarkan sesuatu yang pernah anda alami saat menggunakan pensil.
Pensil itu banyak warna dan jenisnya mulai dari pensil untuk menggambar, menulis dan khusus untuk keperluan tertentu misalnya pensil 2B.
Selain dari kegunaan pensil tersebut, apakah pernah terbayang dibenak kita filosofi apa yang kita dapat dari sebuah pensil? Mungkin ada teman-teman yang bisa menggambarkan kaitan antara pensil dengan kehidupan kita.
Aku pernah baca suatu tulisan yang berkaitan dengan pensil, dan menurut aku bagus banget dijadikan bahan sharing buat teman-teman.

Pensil itu memiliki 5 kualitas :
1. Pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendak-Nya.
2.Dalam proses menulis, kadang beberapa kali kita harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kita, dalam hidup ini kita harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuat kita menjadi orang yang lebih baik.
3. Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus,untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalah!
an kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar.
4. Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya,melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu.
5. Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan.



gambar terkait:http://school.discoveryeducation.com/clipart/images/pencil.gif

Selengkapnya...

Senin, 10 Agustus 2009

Saat engkau cemberut...............

Saat engkau cemberut, engkau telah membungkus senyuman ramahmu untuk sahabat dan saudaramu! Padahal Tuhan menaruh harapan, melalui dirimu, saudaramu yang sedih akan merasa nyaman tinggal di hatimu!

Saat engkau muram dan memalingkan wajahmu kepada orang yang berada dalam kesulitan hidupnya, engkau sebenarnya telah menyembunyikan cinta Tuhan yang engkau percayakan kepadamu. Padahal kehadiranmu diharapkan menjadi tanda cinta-Nya yang membawa harapan.

Saat engkau mencari harga dirimu dan takut wibawamu merosot turun, engkau sebenarnya telah membungkus kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Padahal Tuhan mau menganugerahkan rahmat kebijaksanaan: menjadi mulia dalam kerendahan hati, namun engkau tidak mau untuk terluka sebentar saja.

Saat engkau membuang muka kepada temanmu yang telah menjengkelkan dirimu, engkau telah membungkus rapat hatimu yang penuh belas kasih dan pengampunan. Padahal Tuhan sudah memberikan kepadamu mandat untuk mengampuni, yakni tidak menghakiminya lagi, melainkan justru memberikan kesempatan kepadanya untuk berubah. Begitu besar cinta Tuhan, sampai pengampunan pun dipercayakan kepada manusia, agar manusia dengan mudah memaafkan sesamanya!

Kutipan diatas aku dapat dari sebuah milis yang aku ikuti ditulis oleh Blasius Slamet Lasmunadi. Banyak banget sih tulisan dia yang udah aku posting di blog ini.
Bener banget apa yang udah disampaikan ya....terkadang kita melakukan sesuatu yang kita anggap sepele padahal efeknya untuk kita sendiri begitu besar.

Hal - hal kecil di atas emang sering banget kita lakukan tanpa sadar, ya secara pribadi aku harus mengakui klo aku itu sering cemberut, muram dan buang muka. Gimana dengan teman - teman ku??? Dengan adanya kutipan di atas, kira-kira kita dapat berubah ga ya????

Yup....mulai dari sekarang hilangkan tuh cemberut, muram dan buang muka tapi ganti dengan senyum manis mu karena dengan senyum dapat meredam masalah dan menghilangkan prasangka buruk. Benar ga???

Selengkapnya...

Selasa, 30 Juni 2009

Fenomena "Ketika Cinta Bertasbih"


Sepertinya apa yang diimpikan oleh sutradara dan semua kru film "Ketika Cinta Bertasbih" terwujud. Bagaimana tidak,film tersebut laku keras dan ditonton oleh jutaan orang di seluruh Indonesia. Pemain-pemain film tersebut juga otomatis sudah menjadi artis yang benar-benar naik daun layaknya artis papan atas.

Film ini memang layak ditonton,disamping ceritanya bagus tetapi dengan dukungan pemain yang bagus juga membuat film ini semakin hidup. Mulai dari penghayatan dari pemain yang benar-benar bagus, jalan cerita yang tidak monoton dan sarat makna diikuti dengan setting yang benar-benar sesuai dengan ceritanya yaitu di Kairo Mesir.


Harapan saya, remaja sekarang memang harus menonton film ini. Tidak hanya menonton saja melainkan dapat menilik setiap makna dari film tersebut. Melihat bagaimana seharusnya kita mencari pacar atau menjatuhkan pilihan hidup pada seseorang.



Layak tonton tidak hanya bagi para remaja melainkan buat muda-mudi yang sudah matang dan siap menerima pasangan hidupnya.

Banyak makna yang saya peroleh dari "Ketika Cinta Bertasbih". Bagaimana perjuangan hidup yang keras harus dialami oleh Khairul Azzam, mulai dari susahnya menyelesaikan S1 nya di Kairo belum lagi sulitnya kehidupan keluarga yang memaksa dia menjadi penjual bakso di Kairo. Belum lagi dalam perjalanan hidupnya dia juga harus pusing mencari wanita yang akan dijadikan pendamping hidupnya.

Khairul Azzam benar-benar tipe seorang pria yang sangat diidamkan oleh setiap wanita. Perjuangan hidupnya dapat dijadikan panutan. Dalam kehidupan ini kita harus mengesampingkan ego kita untuk memperoleh yang terbaik. Bagi kita sulit mengucapkan syukur di dalam kesusahan kita. Bukan hanya itu terkadang kita lupa menyerahkan kekhawatiran kita pada Tuhan. Kita selalu menyerahkan rasa tidak tenang kita pada orang yang kita anggap dapat memberikan bantuan pada kita pada saat itu juga.

Kehidupan yang tidak kita mengerti arah tujuannya membuat kita semakin khawatir, takut akan ketidakberhasilan, takut akan kehilangan apa yang kita inginkan bahkan takut akan tidak mendapatkan sesuatu dari apa yang kita kerjakan.

Biarlah film-film seperti ini selalu hidup di perfilman negeri kita yang tercinta ini agar remaja-remaja kita dapat belajar dari makna film tersebut dan lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan dan menjatuhkan setiap masalah pada tempatnya bukan pada hal-hal yang berbau negatif.


gambar terkait : anginbiru.wordpress.com/2009/06

Selengkapnya...

Ceritakan pada Dunia Untukku

Sekitar 14 tahun yang lalu, aku berdiri menyaksikan para mahasiswaku berbaris memasuki kelas untuk mengikuti kuliah pertama tentang teologi iman.

Pada hari itulah untuk pertama kalinya aku melihat Tommy. Dia sedang menyisir rambutnya yang terurai sampai sekitar 20 cm dibawah bahunya. Penilaian singkatku: dia seorang yang aneh ? sangat aneh.

Tommy ternyata menjadi tantanganku yang terberat. Dia terus-menerus mengajukan keberatan. Dia juga melecehkan tentang kemungkinan Tuhan mencintai secara tanpa
pamrih.

Ketika dia muncul untuk mengikuti ujian di akhir kuliah, dia bertanya dengan agak sinis, "Menurut Pastor apakah saya akan pernah menemukan Tuhan?"
Tidak," jawabku dengan sungguh-sungguh.

"Oh," sahutnya.

"Rasanya Anda memang tidak pernah mengajarkan bagaimana menemukan Tuhan."
Kubiarkan dia berjalan sampai lima langkah lagi dari pintu, lalu kupanggil.
"Saya rasa kamu tak akan pe rnah menemukan-Nya. Tapi, saya yakin Dialah
yang akan menemukanmu."

Tommy mengangkat bahu, lalu pergi.

Aku merasa agak kecewa karena dia tidak bisa menangkap maksud kata-kataku.
Kemudian kudengar Tommy sudah lulus, dan saya bersyukur.

Namun kemudian tiba berita yang menyedihkan: Tommy mengidap kanker yang sudah parah. Sebelum saya sempat mengunjunginya, dia yang lebih dulu menemui saya. Saat dia melangkah masuk ke kantor saya, tubuhnya sudah menyusut, dan rambutnya yang panjang sudah rontok karena pengobatan dengan kemoterapi.

Namun, matanya tetap bercahaya dan suaranya, untuk pertama kalinya,terdengar tegas. "Tommy ! Saya sering memikirkanmu. Katanya kamu sakit keras?" tanyaku langsung. "Oh ya, saya memang sakit keras. Saya menderita kanker. Waktu saya hanya tinggal beberapa minggu lagi."

"Kamu mau membicarakan itu?"

"Boleh saja. Apa yang ingin Pastor ketahui?"

"Bagaimana rasanya baru berumur 24 tahun, tapi kematian sudah
menjelang?"
Jawabnya, "Ini lebih baik ketimbang jadi lelaki berumur 50 tahun namun mengira bahwa minum minuman keras, bermain perempuan, dan memburu harta adalah hal-hal yang 'utama' dalam hidup ini."

Lalu dia mengatakan mengapa dia menemuiku.
"Sesuatu yang Pastor pernah katakan pada saya pada hari terakhir kuliah Pastor. Saya bertanya waktu itu apakah saya akan pernah menemukan Tuhan, dan Pastor mengatakan tidak. Jawaban yang sungguh mengejutkan saya. Lalu, Pastor mengatakan bahwa Tuhanlah yang akan menemukan saya. Saya sering memikirkan kata-kata Bapak itu, meskipun pencarian Tuhan yang saya lakukan pada masa itu tidaklah sungguh-sungguh.
"Tetapi, ketika dokter mengeluarkan segumpal daging dari pangkal paha saya", Tommy melanjutkan "dan mengatakan bahwa gumpalan itu ganas, saya pun mulai serius melacak Tuhan. Dan ketika tumor ganas itu menyebar sampai ke organ-organ vital,saya
benar-benar menggedor-gedor pintu surga.

Tapi tak terjadi apa pun.."

Lalu, saya terbangun di suatu hari, dan saya tidak lagi berusaha keras mencari-cari pesan itu. Saya menghentikan segala usaha itu. Saya memutuskan untuk tidak peduli sama sekali pada Tuhan, kehidupan setelah kematian, atau hal-hal sejenis itu."

"Saya memutuskan untuk melewatkan waktu yang tersisa melakukan hal-hal penting," lanjut Tommy. "Saya teringat tentang Pastor dan kata-kata Pastor yang lain: Kesedihan yang paling utama adalah menjalani hidup tanpa mencintai. Tapi hampir sama sedihnya, meninggalkan dunia ini tanpa mengatakan pada orang yang saya cintai bahwa kau mencintai mereka.

Jadi saya memulai dengan orang yang tersulit: ayah saya.
"Ayah Tommy waktu itu sedang membaca koran saat anaknya menghampirinya."
"Pa, aku ingin bicara." "Bicara saja." "Pa, ini penting sekali."
Korannya turun perlahan 8 cm. " Ada apa?" "Pa, aku cinta Papa. Aku hanya
ingin Papa tahu itu." Tommy tersenyum padaku saat mengenang saat itu.
"Korannya jatuh ke lantai. Lalu ayah saya melakukan dua hal yang
seingatku belum pernah dilakukannya. Ia menangis dan memelukku.
Dan kami mengobrol semalaman, meskipun dia harus bekerja besok paginya."

"Dengan ibu saya dan adik saya lebih mudah," sambung Tommy. "Mereka menangis bersama saya, dan kami berpelukan, dan berbagi hal yang kami rahasiakan bertahun-tahun. Saya hanya menyesalkan mengapa saya harus menunggu sekian lama. Saya berada dalam bayang-bayang kematian, dan saya baru memulai terbuka pada semua orang yang sebenarnya dekat dengan saya.

"Lalu suatu hari saya berbalik dan Tuhan ada di situ. Ia tidak datang saat saya memohon pada-Nya. Rupanya Dia bertindak menurut kehendak-Nya dan pada waktu-Nya. Yang penting adalah Pastor benar. Dia menemukan saya bahkan setelah saya berhenti mencari-Nya."

"Tommy," aku tersedak,

"Menurut saya, kata-katamu lebih universal daripada yang kamu sadari.
Kamu menunjukkan bahwa cara terpasti untuk menemukan Tuhan adalah bukan
dengan membuatnya menjadi milik pribadi atau penghiburan instan saat
membutuhkan, melainkan dengan membuka diri pada cinta kasih."

"Tommy," saya menambahkan, "boleh saya minta tolong? Maukah kamu datang ke kuliah teologi iman dan mengatakan kepada para mahasiswa saya apa yang baru kamu ceritakan?"

Meskipun kami menjadwalkannya, ia tak berhasil hadir hari itu. Tentu saja, karena ia harus berpulang. Ia melangkah jauh dari iman ke visi. Ia menemukan kehidupan yang jauh lebih indah daripada yang pernah dilihat mata kemanusiaan atau yang pernah dibayangkan.

Sebelum ia meninggal, kami mengobrol terakhir kali. Saya tak akan mampu hadir di kuliah Bapak," katanya.
"Saya tahu, Tommy."
"Maukah Bapak menceritakannya untuk saya?
Maukah Bapak menceritakannya pada dunia untuk saya?"
"Ya, Tommy. Saya akan melakukannya."


Oleh: John Powell, S.J.
Selengkapnya...